Cara Mengelola Keuangan Saat Memulai Keluarga Baru
Cara Mengelola Keuangan Saat Memulai Keluarga Baru – Pernikahan dan pengantin baru adalah momen yang sungguh sangat membahagiakan. Hidup bersama dengan pasangan adalah sebuah langkah menuju babak baru dalam hidup. 👩‍❤️‍👨
Sebagai pengantin baru, sebaiknya Anda mempertimbangkan pendapat pasangan dalam segala aspek, termasuk urusan finansial. Sebab sejatinya permasalahan keuangan menjadi salah satu sumber permasalahan bagi pasangan suami istri.
Cara Mengelola Keuangan Saat Memulai Keluarga Baru
Untuk itu, pasangan yang baru menikah perlu merencanakan keuangannya dengan baik dalam membangun rumah tangganya. Berikut langkah-langkah keuangannya atau
3 Contoh Tabel Perencanaan Keuangan Keluarga, Mudah Diikuti!
Sebagai pengantin baru, salah satu kunci agar hubungan langgeng adalah bersikap transparan terhadap situasi keuangan, baik properti maupun utang.
Antara Anda dan pasangan, mulailah mencatat gaji dan pengeluaran masing-masing setiap bulannya. Cantumkan juga aset-aset yang Anda miliki, baik tabungan maupun investasi (reksa dana, saham, emas, dll), pinjaman, tagihan bulanan dan tanggungan jika ada.
Jika Anda meninjau situasi keuangan Anda secara keseluruhan setiap bulan, Anda juga dapat menyetujui dengan pasangan Anda untuk melakukan pembayaran bulanan kepada tanggungan—orang tua, adik, dan lainnya.
Dalam agama, diperbolehkan memberikan sebagian penghasilannya kepada orang tua atau tanggungan. Namun periksa dulu kondisi orang tua dan kerabat Anda dan jangan memaksakan jika keadaan keuangan Anda sendiri sedang tidak lancar.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Agar Tidak Boros
, atau Anda dapat membantu kebutuhan rumah tangga, seperti memenuhi kebutuhan pokok atau membayar tagihan listrik. Intinya komunikasikan dulu dengan pasangan.
Yang harus dibayar setiap bulannya. Bersikap jujur ​​dan realistis terhadap kondisi keuangan juga dapat membangun kepercayaan dengan pasangan dan menghindari perdebatan soal keuangan.
Dengan bagian ini, Anda juga dapat membuat perjanjian pembagian properti dengan pasangan Anda jika diperlukan. Bahkan, hal itu bisa dibicarakan sesaat sebelum menikah agar kehidupan pernikahan lebih mudah. Namun, jika Anda belum sempat melakukan hal ini, beritahukan hal tersebut kepada pasangan Anda setelah menikah, hal ini dapat membantu Anda mengatasi masalah keuangan yang Anda alami sebelumnya.
Setelah menikah dan hidup bersama dengan pasangan karena perubahan status, banyak dokumen yang perlu diubah, misalnya CC (Kartu Keluarga), KTP (Kartu Tanda Penduduk), atau NPVP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
8 Tips Mengatur Keuangan Menjelang Lebaran, Simak Agar Saldo Tak Berakhir 0
Namun tidak hanya itu saja, Anda juga perlu menentukan bagaimana cara menentukan rekening mana yang sebaiknya menjadi rekening utama rumah tangga. Biasanya, pasangan memilih tiga pilihan:
Namun, hal ini terserah Anda dan pasangan untuk memutuskan. Apapun pilihan Anda, setidaknya masalah ini harus Anda diskusikan agar pengelolaan anggaran keluarga lebih lancar dan terbuka.
, Anda dapat mengurangi biayanya setiap bulan. Anda harus menyepakati siapa yang bertanggung jawab atas akun A/B/C, kapan jatuh temponya, dan bagaimana pembagiannya.
Itu dikelola bersama, jadi kalau ada perubahan kecil atau tambahan biaya, mitra juga harus tahu. Anda tidak ingin bertengkar karena ragu akan uang?
7 Cara Cerdas Mengatur Keuangan Sebelum Membeli Rumah Pertama Anda
Anda juga bisa mendiskusikan pembagian tanggung jawab antara suami dan istri. Seperti yang dilakukan temannya, Farchan, sebagai sepasang suami istri yang sama-sama bekerja, mereka sepakat untuk melakukan hal ini: seluruh penghasilan suami akan ditabung untuk melunasi cicilan rumah dengan cepat, dan uang istri akan digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. .
Apakah Anda ingin rumah Anda sendiri? apakah anda mempunyai anak yang sedang mempersiapkan dana pensiun? Atau di seluruh dunia? Apapun tujuannya, semuanya harus dikomunikasikan kepada pasangan.
Tujuan keuangan umum dan membaginya menjadi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Setelah itu, mulailah menyepakati prioritas tujuan yang ingin dicapai, berapa biaya dan waktu yang dibutuhkan, serta metode apa yang ingin digunakan untuk mencapainya.
Misalnya, Anda membutuhkan sepeda motor untuk menghemat waktu dalam perjalanan ke tempat kerja. Anda dan pasangan akhirnya sepakat untuk menabung Rp 2 juta per bulan untuk membeli sepeda motor. Agar tidak melupakan tujuan prioritas Anda, Anda bisa menyisihkan jumlah dan tanggal yang sama setiap bulannya. Dengan terus menabung, Anda bisa semakin dekat untuk mewujudkan impian Anda.
Susun Perencanaan Keuanganmu Dalam 6 Aspek Ini
Intinya, semua tujuan yang ingin dicapai harus disepakati antara para mitra sebagai sebuah langkah kecil menuju pencapaian tujuan keuangan bersama.
Karena memiliki anak adalah tanggung jawab yang besar, Anda mungkin ingin mulai mendiskusikan hal ini dengan pasangan Anda. Mulai dari berapa jumlah anak yang Anda inginkan, bagaimana pola asuh dan pendidikan Anda, dan yang terpenting adalah kesiapan pasangan Anda.
Siap untuk memiliki buah hati berarti Anda juga siap dengan biaya-biaya yang harus Anda keluarkan untuk bayi tersebut. Jadi silahkan diskusikan hal ini dengan pasanganmu ya. 👨‍👩‍👧‍👦
Kebutuhan akan tempat tinggal setelah menikah sangatlah penting. Sebab banyak permasalahan yang muncul akibat ketidaksiapan pasangan dalam urusan perumahan.
Contoh Tabel Anggaran Belanja Rumah Tangga — Stockbit Snips
Jadi bicaralah dengan pasangan Anda: apakah Anda ingin menandatangani kontrak atau membeli rumah? Hal ini sebaiknya dibicarakan sejak dini agar Anda bisa menentukan langkah finansial selanjutnya yang akan Anda ambil saat memasuki usia dewasa.
Misalnya, Anda dan pasangan sepakat untuk membeli rumah di Kota A. Anda dan pasangan kemudian mengembangkan strategi Home Equity Loan (HCO) dan berinvestasi untuk mendapatkan uang muka rumah tersebut. dana investasi.
Membeli asuransi merupakan langkah yang patut dipertimbangkan oleh para pengantin baru. Mulailah dengan memeriksa aplikasi asuransi kesehatan di setiap nama, lalu asuransi jiwa.
, pastikan Anda dan pasangan memiliki BPJS Kesehatan. Kemudian, jika Anda bekerja, sebaiknya periksa apakah premi dan besaran asuransi kesehatan yang diberikan di kantor sudah mencukupi. Jika Anda tidak berpikir demikian, pertimbangkan untuk membeli asuransi kesehatan swasta.
Cara Merencanakan Anggaran Rumah Tangga
Setelah menyelesaikan asuransi kesehatan, Anda perlu mempertimbangkan kebutuhan akan asuransi jiwa. Apalagi jika Anda adalah pencari nafkah utama, asuransi jiwa melindungi posisi keuangan keluarga jika tertanggung meninggal dunia suatu saat.
. Hitung juga uang pertanggungan yang diperlukan kemudian sesuaikan dengan produk dan premi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Anda di kemudian hari.
Memang membangun rumah tangga tidak semudah yang dibayangkan banyak orang. Pasalnya, tidak mudah memadukan pendapat dua kepala yang berbeda – terutama bagi pasangan pengantin baru.
Hal ini dapat membantu Anda mengambil langkah kecil menuju kehidupan pernikahan yang bahagia di masa depan. Dengan perencanaan keuangan yang tepat, Anda bisa mencapai kebebasan finansial di masa depan.
Resep Keluarga Sejahtera: Ayo Rencanakan Keuangan! .:: Sikapi ::.
Padahal, keterbukaan menjadi kunci bagi pasangan untuk bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan yang sehat. Sekarang mulailah halaman baru dalam hidup Anda sebagai pengantin baru!
Money Talks 7 Daftar Periksa yang Harus Diselesaikan Sebelum Pensiun Apakah Anda punya teman yang sudah mulai memikirkan rencana pensiun? Pensiun sebagai kehidupan…
Pembicaraan Uang 7 Daftar Periksa Finansial untuk Memasuki Usia 40 Setiap tahap kehidupan memiliki tantangannya masing-masing. Setelah semua pemeriksaan keuangan…
Tinjauan Keuangan: Menjadi Manajer Keuangan Keluarga Apakah Anda terbiasa mengatur keuangan pribadi dan keluarga? Apakah kamu sudah menikah atau…
Flow Pengaturan Keuangan Keluarga Sederhana {semi-manual}
PT Bank BTPN Tbk mempunyai izin dan teregulasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) serta merupakan anggota LPS Penjaminan.” Apapun keadaannya, Anda harus bekerja untuk mendapatkan uang sendiri. “Kenapa, ma ‘am?” tanyaku… dari diriku sendiri.
Lalu ibuku menjawab, “Wah, nggak lucu kalau kamu cuma minta lipstik ke suamimu, betul, kataku dalam hati.” Demikian sebagian cerita Ibu Sondang Marta yang saya dengar beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 November 2019, di lantai dasar gedung KPPPA (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) Jakarta.
Ini hanyalah beberapa perkataannya yang menyentuh hati saya, sementara yang lain mengangguk setuju dengan pernyataannya berikut ini: “Sebagai seorang perempuan, bekerja untuk mendapatkan uang adalah hal yang benar, meskipun tidak harus di sektor formal. , bisa juga di sektor informal, tergantung passion, kemampuan, keterampilan dan hobi wanita tersebut.
Mereka tidak perlu keluar kantor bahkan rumah selama menjalankan tugas sebagai ibu dan anak, perempuan tetap bisa mencari uang sendiri dan mandiri secara finansial.”
Kelola Keuangan Di Saat Sulit
Ya, saya juga setuju dengan pernyataan perempuan berkacamata yang merupakan Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK itu. Selain itu, Survei Nasional dan Keterjangkauan Keuangan Ketiga yang dilakukan OJK pada tahun ini menunjukkan hasil positif, dimana tingkat literasi dan keterjangkauan keuangan meningkat.
Hasil ini tentunya tidak lepas dari kerja keras dan kerja sama pemerintah, OJK, kementerian serta kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Prudential.
Nah, Prudential sendiri telah berupaya memberikan pelatihan literasi keuangan kepada perempuan Indonesia. Prudential telah menjalankan program tahunan ini tidak hanya sekali atau dua kali dalam setahun, namun selama 10 tahun sejak tahun 2009.
Hal ini sejalan dengan Jens Reisch, presiden dan direktur Prudential Indonesia, yang mengatakan bahwa pelatihan literasi keuangan bagi perempuan terus dilakukan untuk memberdayakan perempuan Indonesia dalam mengelola keuangan keluarga dan mencapai kesehatan. Program ini sejalan dengan program We Do Good Prudential Indonesia yang bertujuan untuk menerapkan kebajikan dan memperkuat masyarakat.
6 Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Duit Enggak Habis
Ibu Nini Sumokhandoyo, Direktur Pemerintahan dan Hubungan Masyarakat Syariah Prudential Indonesia, kemudian menambahkan bahwa perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Ibu Nini juga menambahkan bahwa Prudential sangat bangga dapat memperluas program Literasi Keuangan Perempuan Prudential yang menyasar perempuan berpenghasilan menengah ke bawah untuk memaksimalkan perannya dalam mengelola keuangannya.
Oh iya, cukup banyak perempuan yang berhasil menyelesaikan program ini. Sekitar 35.000 perempuan Indonesia berasal dari 36 kota di Indonesia seperti Semarang, Jambi, Bangka, Samarinda, Mamuju, Gorontalo, Ternate, Bima dan tentunya ibu kota Jakarta, turut tersentuh dengan program pendidikan bermanfaat ini.
Di acara yang sama, saya mendengar penjelasan dari dokter. Pribudyarta Nur Sitepu, MM, Sekretaris KPPPA sangat setuju dan mendukung program literasi keuangan Prudential, apalagi dengan pesan Presiden Jokowi agar perempuan Indonesia harus bekerja mencari uang untuk menghidupi keluarga dan bahagia mandiri secara finansial, hal ini sangat cocok dengan program literasi keuangan. seperti Prudential.
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga Hingga Pengeluaran Setiap Bulannya
Belum lagi status perempuan yang bisa meningkatkan perannya sebagai pengatur keuangan penting keluarga jika tidak mampu mengelolanya